Friday, January 10, 2014

BUKU PUISI : GERBANG ALAM FIKIR





















7 PINTU ALAM FIKIR

Menjelajahi alam fikir sendiri... 
tak ditopang timur dan barat... 
cakrawala tiada batas... 
rentangnya melangkahi utara selatan...

Terbang membawahi gunung-gunung pertanyaan.... 

dengan rimba pohon-pohon mengapa begini kenapa begitu...

Disini selamanya siang... 

tanpa matahari.... 
disinari oleh cahaya rahasia... 
maka samudra pun mengandung tanya yang senantiasa berpijar...

Awan-awan jawaban menggelantung hampa... 

Sang diri yang biasa dibiarkan berkelana... 
sekarang ditatap...
siapakah aku...?? 
mau kemana… ??

Ditempuhnya Gerbang jawaban, 

di dalamnya ada 1000 pintu logika... 
begitu masuk, gelombang rasio ramah memeluk...

Angka-angka kehidupan berderet berubah-rubah, 

menawarkan jawaban dengan yakin... 
ia harus memilih... jadi pisau tajam guna membelah hidup.

" Aku kebenaran yang mutlak... 

jika sujud padaku, kuberi pusaka untuk mensiasati hidup, 
pasti engkau bahagia..." Kata angka berteori.

Ia sujud, begitu rasional... 

saat pusaka diterima, ada kehampaan, 
ada kesunyian... "Dimanakah cinta"?

" Cinta kesini dilarang masuk, disini alam nyata... 

alam wujud... alam realitas... 
Ini milikmu sejati jika ingin menjadi manusia "..

Nasihat mbah matematik begitu sakti, 

ia semangat disebut manusia. 
"Biarkan jadi benda, tapi pandai. 
daripada punya cinta tapi bodoh.

Sebagai benda hidup, 

gairah kebendaan menghantarnya nembus ke sejuta pintu logika.... 
semu menjawab dengan gemilang..

Ditempuhnya gerbang kedua yang didalamnya ada pintu 1000 memori.... 

setiap memori menyimpan 1000 rekaman....

Terpampang jelas foto diri sejak bayi... 

gembira melihat gambar mereka yang dicintainya, 
merenggut jika melihat yang dibencinya.

Dia kaget dengan gambar-gambar noda diri, diingkari... 

tak mengaku... tiba-tiba ada suara: "ini alam fakta, bung"....

Para malaikat sembunyi di sudut sepi, 

sigap mencatat, menjaga data data... 
Jejak langkah manusia dipantau sangat teliti...

Ia terpana, gambar-gambar jadi hidup, 

bukan film, tapi nyata, dirinya kembali ke masa lalu, 
mengulang ceritera hitam putih jejak....

Suara berbisik halus... 

"Cepat tobat, dengan Ibadah.... 
pasti Kekasih Memberi penghapus...."

Pasukan nalar menyerang bergelombang, 

menembakan pelurunya supaya segera bertobat... 
segera ia keluar dari alam firkah.....

Tetes airmata nasuha menghapus gambar-gambar noda... 

sajadah bak perahu berlayar di telaga penyesalan, 
namun khidmat dan nikmat...

Kembali ia ke alam fikir... 

dimasukinya gerbang ketiga, gerbang daya cipta... 
didalamnya ada 1000 pintu inspirasi....

Sinyal-sinyal fikriyah menggerubungi lebih beretika... 

mengajarkan bagaimana mengolah segala potensi di dunia, 
berguru ke bumi....

Bumi jangan digurui.... 

karena menyimpan kepintaran yang sejati... 
bila engku merasa lebih pandai, 
berarti menganiaya tanah, air, udara.

Disini engkau dapat ke wenangan, untuk berdaya cipta... 

menciptakan anugerah bumi lebih bermanfaat.. 
bermaslahat, daya kreasi…

Bukan menciptakan, hanya mengubah.... 

Mencipta hanya Miliknya.... 
engkau perpanjangan Tangan Kreasinya..

Ia pun terbang memasuki gerbang keempat, alam firkah Mulham.... 

dengan 1000 pintu ilham.... mulham, di atas inspirasi, di bawah wahyu...

Ilham datang dari jagad cahaya rahasia... 

yang dipenuhi Samudra Ilmu tak terbatas... 
Nafidat Kalimatullah.... tanpa belajar dan diajar...

Kehendaknya datang kepada yang ditakdirkan, 

yang mempunyai kematangan emosional... 
supaya rahasia ilmu terbagi jemari kebijakan.

Andai ilham tak pernah ada, 

ilmu dalam kitab mudah sirna... 
kalimat suci gampang dinodai.... 
dijual dengan harga yang murah...

Ilham adalah kebenaran yang bungkam.... 

sisa nilai hakiki yang tersembunyi.... 
payung darurat musibah akhlak...

Ia berkunjung ke gerbang kelima , 

alam fikir Maha Memori.... 
bukan saja memori kelahiran di dunia, 
tapi ingat kembali ke masa purba....

Memori saat waktu belum ada, 

saat alam raya belum tercipta.... 
terutama saat berpisah dengan Maha Kekasih.... 
dan kekasih belahan jiwa...

Ia menangis... 

tetes airmata yang bersyaraf berjuta rindu... 
kini tak sekedar sebagai benda, rasa cinta kembali hadir…

Di alam ini, 

cinta bisa mendobrak kekokohan benteng logika...
karena terundang oleh kekuatan rindu ke Yang Maha..

Dengan airmata masih mengalir, 

dimasuki gerbang keenam, alam fikriyah Kasyaf, 
dengan 1000 pintu penembus waktu, 
akali bisa melihat, punya mata .

Pandangan tak terhalang batas, 

tak terhalang cangkang, semua telanjang.... 
tatapnya pisau tajam membelah segala lapisan bungkus..

Ia akan merahasiakan kemampuan ini... 

memfokuskan diri sebagai tontonan Kalam Illahi 
dengan segala Keindahannya, semuanya terkelupas.....

Ia memasuki gerbang ketujuh , alam fikir Tajali... 

akal bisa memukul, mengangkat, menahan, 
memiliki berjuta tangan, bergerak Sekehendaknya.

Seberat apapun benda bisa diangkat, 

karena fikiran Karya terbesar Allah, 
KeDiriannya Hadir didalamnya, 
Wujudul Hak mengalir lembut

Ia keluar dari jagad fikirannya, 

mengarungi lagi ritme kehidupan... 
kini paham, saat mana logika dimainkan, 
kapan akal dipadamkan...?









No comments:

Post a Comment