Friday, January 10, 2014

BUKU PUISI: CINTA DARI TENGAH SAUNG




















KEINGINAN YANG BUKAN KEINGINAN

Alam raya terpatri patuh
Mendekap Kerahasiaan-Nya
Pelit bersedekah
Dalam menaburkan bubuk-bubuk ilmu
Guna menghibur dunia kecil pikir
Walau setitik misteri
Dapat dimengerti…

Namun…
Kerahasiaan-Nya dengan ramah
Terbuka lebar
Untuk insan yang merayap tabah
Dibentang panjang puasa asa…

Cakrawala diusapnya
Bukan oleh pengertian ,
Maka Ilmu tak berisi
Disimpan rapi dalam mangkok miskin kata…

Alam gaib memaku diri
Dengan sesuatu yang tak terbatas…
Kikir berita pada yang penasaran
Irit berinfak kepada yang yakin…

Tapi…
Punggung rahasianya teraba jelas
Oleh puasa ketiadaan diri…
Cahaya imannya mengukir tulisan panjang
Menembus batas-batas yang tak bersudut keinginan
Menuju halaman Keinginan-Nya…


KEGUGURAN BULU

Jahitan luka jiwa
Yang mengoyakkan luka umat
Benangnya sedang ditarik perlahan lembut…
Barisan anak – anak merak
Telah menunggu diperbatasan harap
Tanpa janji…
Sunyi pesan…

Para induk merak - merak
Dengan keindahan ria bulu nan mempesona
Gagal menghibur dan melucu.
Mungkin …
Menghibur yang nestapa
Oleh jaman dianggap kuno.

Sinar sendu mata umat
Yang dulu menyembunyikan humor sesaat,
Tak tampak lagi sisa kedipnya…
Tertutup selimut kelopak derita…

Diperbatasan mendung harap
Anak-anak merak berguguran bulu
Seperti panggang ayam yang masih hidup.
Terbakar kegairahan meluap
Akibat keyakinan yang kurang bumbu…

 
MENIMBA BENING

Belaian (Mu)
Di dinding jiwaku
Menanggalkan segala harap
Merontokkan seluruh milikku
Menghabiskan sisa kebanggaanku
Dan sepi-pun pamit tanpa permisi
Karena…
Gelap telah kurampas dari malam.

Kehadiran (Mu)
Di ruang-ruang bathinku
Melenyapkan keceriaanku
Mematahkan daya ciptaku
Menghapuskan gairahku
Dan bahagiapun
Pulang tanpa salam
Karena gemerlap terang
Telah kurampas dari siang…

Langkah waktu yang lupa kuhitung
Diisi keasyikan
Menimba bening
Dari Sumur Kesucian (Nya)…


KINANTI

Mahkota kesepian
Menahan diri
Dari renggutan keramaian …
Sukma yang hidup hanya menunggu
Tanpa sayap pemberontakan…
Sisa bulu yang biasa khusyuk menghitung
Perbedaan baik buruk
Pun ,…
Berguguran…

Di pusar jati sepi keabadian
Kinanti mempersepi kesunyian
Kidung tanpa bait , yang tetap berjilbab makna
Melantunkan penantian…
Menunggu kabar dari bumi…
Tentang , daulat bukan lagi kebanggaan…
Tentang , berakhirnya perang sunyi untuk sepi…
Di tempat ini,
Demokrasi adalah kesunyian
Karena…
Keberadaan (Nya) yang Maha Sunyi
Demokrasi bermula.


SAYAP SYAHWAT

Seharusnyakah
Segala burung terpenggal sayap-sayapnya
Sementara …
Seluruh gema nurani
Menggumpal tersandera syahwat.

Di sini ,
Ditempat masa depan
Engkau pasti kalah , dan mengalahkan
Walau kemenangan tak akan singgah
Karena…
Kebenaran telah basi
Nyawanya kembali ke tempat rahasia

Sisa kerinduan kepada rindu
Tak usah ditangisi
Sebab…
Burung-burung pun
Tak merindukan sayapnya

No comments:

Post a Comment