Friday, January 10, 2014

BUKU PUISI: SURAT CINTA LANGIT KETUJUH




















KEPAK SAYAP PERJALANAN PANJANG

Para Jiwa yang telah menidurkan tubuhnya
Di alam keabadian
Kembali menjadi cahaya
Terbang bak burung
Melanjutkan perjalanan panjang
Tak lelah mengukur angkasa
Melewati berbagi planet
Menembus berbagai Alam yang masih sibuk mengisap
Sisa nafas akhir kehidupan
Perjalanan adalah Rindu
Mengalahkan pukauan keindahan berbagai jagat untuk disinggahi
Karena Maha Pesona lebih kuat menyedot
Sebagai Magnet
Yang memandu hingga ke Ujung perjalanan

Para Jiwa baru mengerti
Jika Zikir adalah CINTA
Maka ramai ramai sambil terbang
Mendenyutkan gelombang Cinta sebagai Zikir
Menghembuskan nafas Zikir
Sebagai Cinta
Baru dirasakan
Sentuh bahagia yang semilirnya datang
Dari menunggalkan Zikir Dan Cinta
Ketunggalannya
Menjadi Mata Indah
Yang Tatapnya
Adalah Tatap-NYA
Tatap-NYA
Mengurai kembali CINTA
Dalam menunggu Para Jiwa
Yang telah usai menabur Cinta di kehidupan bumi
Bersama tubuh sebagai kendaraan
Di planet bumi yang miskin Rahmat
Namun kaya Nikmat di Dunia impian
Sedekah sebagai Cinta
Beramal adalah penghias Cinta

Silaturakhmi adalah saling menukar Bunga Cinta
Ibadah adalah Cintanya Cinta
Menepikan segala nafas
Ke Naungan Maha CINTA
Di bumi yang Harus siaga sebagai alam darurat Rahmat
Namun Ada CINTA yang menyembunyikan

Kekayaan Nikmat tak terbatas
Para Jiwa Berhasil mengambil Bekal di Rahasia CINTA itu
Demi perjalanan panjang
Memenuhi Undangan Maha Kekasih ......


JIWA YANG TENANG

Wahai jiwa suci 
yang meminjamkan mata kepada tubuhnya sendiri
Sebagai kendaraan di lalulintas padat
Jalan berliku kehidupan bumi
Tentu saat kau tumpangi
Lampunya terang dalam membelah kegelapan
Penglihatannya tak dibohongi lagi oleh
Tipu daya yang meminjam sinar kebaikan
Karena kesaktian nafsu
Adalah
Mencuri kebenaran secara instan
Manakala diuji Ternyata kebohongan nan santun
Wahai jiwa yang terbiasa memandikan tubuh sendiri
Dengan Zikir tanpa kata
Dengan Zikir tanpa gema
Dibisukan oleh airmata tulus
Tangis Nurani

Dengan kekhusukan Tahlil 

yang menjadi peredam suara
Agar tak disusupi pesan suara nafsu 

yang bisiknya merayu
Berbahagialah
Telah berhasil meraih
Piala Kemenangan hidup
Wahai jiwa yang telah berhasil
merampas kembali Cinta
Dari tubuh yang dijajah syahwat yang mengaku cinta
Mandikan dengan hadas
Yang airnya diambil dari telaga
Yang terbiasa Para Nabi berwudhu
Yang selalu Tercerahkan Shalawat
Agar sang tubuh
Tak ada gairah lagi
Untuk berkubang di telaga
Jejaknya tragedi kolbi
Wahai Jiwa yang tenang
Kembalilah
Ke Rumah Tuhanmu
Yang Ada dalam hatimu
Agar rahasia hidup

 Kuncinya Dipinjamkan oleh
Sang Maha Perancang
Misteri Hidup
Bila ditanya Oleh-NYA
Tak perlu ada jawaban
Karena Rasa Indah-NYA
Menggantikan seluruh rasa
didalam diri



MAHA ADA

Para Jiwa yang berhasil melepaskan diri dari tubuhnya
Yang setiap detak jantung raganya 

mendenyutkan beberapa Lafadz Asma ALLAH
Mengangkasa terbang mengayuh gelombang Cahaya
Karena Jiwa adalah cahaya yang frekwensinya lebih tinggi 

dari cahaya segala alam
Sebab didalamnya bersemedi Fitrah Suci
Tempat ILLAHI Menziarahi bagian Cahaya NYA Sendiri

Para jiwa yang sukses 

mengkuduskan badannya yang tetap hidup
Daging yang kembali suci
Tulang yang mendulang terang
Kulit yang menyerap bening
Wajah berkilau tak batal wudhu 

Jiwanya terbang dan terbang menembus segala Semesta
Menyinggahi Maha Cahaya
Demi Mempersembahkan Kesetiaan
Dari Cinta di atas Cinta
Untuk Maha Cinta dari Segala Cinta
Pulang ke Syahadat Purba
Kembali ke Purwadaksi Persaksian
Tiada Siapapun
Tiada apapun…..
Selain DIA
Maha ADA
Selain IA
Segala-gala NYA.......

Manakala Cahaya jiwa bergabung ke Sumber Segala CAHAYA
Maka Syahadat selaras dengan praktek hidup sebuah wadah jiwa di bumi
Mereka Berpamitan untuk kembali menziarahi bumi
Agar bersama tubuhnya untuk menyempurnakan Ibadah
Melalui jalur Tarekat yang selaras dengan Syariat
Selaras dengan Hukum Alam
Selaras dengan hukum Sosial
Selaras dengan segala yang selaras 

....... DAMAI .......


TARIAN SUFI

Bergeraklah menyinggahi
Seluruh angkasa Semesta Hatimu
Ikuti arus rasa
Yang mengarah ke Wajah Cinta-NYA
Dengan ringan
Jadi gerak Indah tanpa muatan
Serupa tarian Alam
Yang gemulainya Ungkap Syukur
Kala Awal Penciptaan
Tentu Ragamu ikut menari
Sejenak melupakan nafsu
Dan
Pori poripun ikut mengeja Zikir
Yang syarafnya Bertowaf
Mengelilingi Ka'bah Putih didalam diri

Menarilah dan menari wahai Kekayaan Rasa
Hingga deru Rindumu
Menanggalkan Iman
Yang hanya jadi asisoris di dinding pikir
Yang gagal Diwujudkan dalam kehidupan
Agar Iman tak terperangkap sekedar analisa
Tapi jadi Nafas
Untuk menaklukan persoalan Hidup
Hingga Nafas-NYA
Berhembus di Nafasmu
Jangan menganggap aku telah Beriman
Jika Tarian Hidup selalu mengarah ke kutub nafsu
Katamu .....

Aku harus mengubah arus
Keinginan
Seperti semilir angin
Yang menyentuh Kubah Mesjid
Agar bisa membangun Mesjid
Di Bumi jiwaku
Dari Himpunan Rasa
Yang Bersyaf syaf
Sujud Laras Serentak ....



DOA NABI IBRAHIM

Tuhanku…..
Telah usai membangun Rumah-MU
Sangat sederhana
Hanya berupa Kubus (Ka'bah)
Tak serupa ukiran hewan-hewan
Tak dipahat menyerupai
Pohon bunga-bunga dan buah-buahan
Tak dibentuk rupa dan tubuh manusia
Agar tak diberhalakan
Agar tak disembah

Tuhanku…..
Sesungguhnya berhala menyesatkan Sebagaian besar manusia
Dengan Rumah-MU
Ada Tanda jika Engkau ADA
Dengan Ka'bah-MU
Jika tersesat
Ada tempat Pulang dimana
Engkau Menunggu
Sepenuh Senyum Magfirah-MU

Tuhanku….
Sesungguhnya
Apapun yang disegalakan
Selain ALLAH
Adalah berhala
Ampunilah……
Sebenarnya mereka
Mencari-MU
Dengan cara yang tak dipahami
Jika persinggahan
Dikira tujuan akhir

Tuhanku…..
Seluruh keturunanku
Ku mukimkan di lembah ini
Merayap dilingkar Rumah-MU
Mencari Rizki
Di tempat gersang tanpa tumbuh buahan buahan
Berilah mereka Rizki
Karena kegersangan akan subur
dengan tumbuh Buah buahan
Sebab hanya Menyembah-MU
Sang Rizki akan mengikuti

Tuhanku…..
Dengan Hadir-MU di Baitullah
Jadi pesona bagi manusia di seluruh Negeri
Karena Engkau Mengundang
Ke hati mereka
Dengan Cara Rahasia-MU
Dan
Mereka datang berbondong bondong
Walau merayap Sambil Melafadzkan
Labaika Allahuma
La Syarikalaka ........

Tuhanku…..
Jadikankah Kota Ini (Mekah)
Aman Damai dan Menentramkan
Agar tiada berhala yang singgah
Di hati Anak Cucuku
Dan mereka yang mengikuti Aku
Karena Engkau Ya Rabb
Mengetahui segala yang
Disembunyikan hati

Segala Puji
Telah Menganugerahkan
Titipan Putera
Ismail Dan Ishak
Inna Robbi Lasami'u Dua ......

Tuhanku…..
Jadikanlah Aku beserta Juriahku
Senantiasa melaksakan Shalat
Robbana Wataqobbal Dua

Ampunilah Aku dan kedua
Orangtuaku dengan segala kelemahan manusianya
Beserta Para Mu'min
Agar Terselamatkan 

Dari Hari terjadinya Hisab nanti ......

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Subhanallaah.. dahsyatnya sang pengembara ruh melintasi barisan para malaikat yang bersyaf-syaf.. ajari aku, dirimu dalam nama yang berbeda

    ReplyDelete