Friday, January 10, 2014

BUKU PUISI: 7 TOPENG CINTA





















API YANG RAMAH

Ketika cinta menjadi api, 
memilih ramah sambil menyembunyikan panasnya...
dengan senyum indahnya melirik minyak mana tempat bersanding...

Saat bertahan untuk tak segera membakar, 

hadir keindahan yang melahap ruang dan waktu...
hanya hati yang bertahan ada...

Saat membakar dengan sopan, 

gairah tak mempan dibakar...
namun hati ikhlas menjadi debu...
maka...cintapun kembali menjadi cinta....

Maka para pencari cinta di lintas penjelajahannya, 

meninggalkan luka di jiwa para kekasih...
dikira mencintainya, hanya persinggahan...

Para korban cinta merawat nyerinya dengan kesumat...
cinta jadi pisau tajam yang pura-pura santun, 

korbannya lahir kembali lebih mempesona....

Sebagian lagi luka cinta hanya diratapi…
musibah terbesar yang paling nyeri adalah tak bisa memiliki...
yaomal kiamah alam batin...

Cinta memang tetap cinta, ia seniman sejati...
terkadang melukis di dinding jiwa, 

mengukir di punggung hati, meninggalkan luka terindah

Cinta membuat ruang didalam ruang, membuat waktu didalam waktu, 

ruang dan waktu seolah hanya milik-nya, hidup jadi tak lajim...

Ditinggalkan cinta, bukan berarti sahwat pun padam, 

terkadang birahi lebih setia...pijar-nya menerangi hari-hari sunyi...

Kesetiaan sahwat adalah kaya kompromi, siap disetiap saat...
tapi cinta harus ada kepastian, hanya waktu yang bisa menafsirkan......



SENGGAMA BATIN 2

Aku bukan cinta, tapi aku punya cinta...
kadang terasa ada, terkadang hampa menghilang...
diluar dugaan hadir, sesaat sirna....

Saat cinta hadir, darah berhenti towaf mengitari jantung, 

karena setiap selnya menyimpan rindu dalam diam...
getar yang disunyikan...

Jantungpun bukan lagi pusat hidup, 

karena sesuatu telah melahap semua pesona 
menjadi cekang yang mencengangkan....

Kekasih seolah hadir walau tak menepikan wajah...
Kekasih memang Hadir menggempakan ranah batin...
menorehkan sebait Cinta dari cahaya.

Walau tak kuasa menatapnya,

namun bersenggama bathin dengan bayangannya...
setiap lekuk dijilat...sel-sel keindahan diisap dengan zikir

Aku punya kekasih walau belum berjumpa...
gelombang indahnya mendahului hadir, 

menghiasi pulau-pulau kecil di samudra hatiku...
Hadirnya melukiskan sepotong gambar tanpa bentuk, 
gambar tentang penantian yang tak harus ditunggu...
tak selalu penantian membosankan...

Dalam penantian yang ternikmat karena dihias hening nunggu, 

hampir tak tertata belantara hidup yang menorehkaan tanggungjawab....

Terlalu banyak senyum,

ia lupa ada cinta yang perlu dititipkan kepada figur 
yang terbiasa haus,cinta pelarian yang bukan juga cinta sementara

Saat kesepian memperkosaku 

kukirimkan beribu lembaran batin bertuliskan 
pengakuan Cinta yang tetap dahaga.

Sesekali surat terbalas, aku buta hurup tapi melek rasa...
menatap tulisannya saja menghirup aura kemesraan

Kerinduan yang diendapkan dibawa udara, 

diisap air telaga, terkadang diam-diam dipinjam oleh para pencari cinta.

Aku bukan cinta, namun aku kaya cinta...
kusinggahi halaman penanti cinta, 

kutebarkan harum asmara...

Ada jawaban dari yang lama puasa cinta,

senyum dan tatap-nya mewakili kekasih yang tertinggal di surga...

Walau lama ia puasa cinta, sang cinta di nyenyakan di alam kesadaran...
sang cinta terhentak bangun menjemputku..

Kata-ku: "mari kita bercinta, namun harus siap untuk berpisah". 

"Ya, berani berpisah adalah permulaan cinta".

"Kenapa takut, apalagi kita punya Kekasih yang sama..." 

Jawab-nya. "Mari selingkuh batin untuk mengisi penantian.
"Yu, nikah"..."Hayu, untuk menghormati prosesi purba...", 
"tapi jangan jadikan syahwat sebagai panglima"..
"Kita tak bisa senggama batin, karena gerbang-nya ada di raga",
"tak mengapa kita senggama raga, 
mencapai wangi melalui anyir Asmaragama dahulu melalui asmararasa, 
kita berlayar dengan perahu Asmaradana 
menepi di pesisir negeri batin, guna bulan madu"
"Untuk menghormati ibu bumi kita harus hubungan badani dahulu", 
"benar, karena tubuh adalah produk tanah..
"Apa kita tak malu berselendang syahwat", 
"walau syahwat kutukan, tapi masih menyimpan anugerah..

Mereka berbulan madu di pulau ber- mentari-kan Rindu, 

disinari purnama mesra...
Dalam telanjang Saling pandang, 
saling tatap lekuk keindahan, 
saling lirik areal taman terlarang, 
tanpa sentuhan, sengaja berjarak.
Yang wanita wangi melati beraura yasmin, 
yang lelaki bau karat tembaga beraroma rempah kayu manis

Mereka menahan gempuran syahwat, 

menerjang syaraf nafas, menendang dinding batin...
hanya bertahan tanpa melawan.

Hawa mistis dari jagat rahasia menyapu halus, 
mengajak menepikan tubuh ke tubuh, 
mendenyutkan getar listrik merekahkan pori

PINJAMAN SYURGA


Saat cinta sedang selaras, semuanya menjadi ramah.....
Jiwa orgasme, hati berbunga...
alam mengirim sunyi tanpa syair..

Bumi terlalu berat menanggung cinta...
tetapi jiwa manusia mampu, karena jiwa,alam tanpa batas...
bersentuhan dengan syurga, hanya beda tempat

Cinta...
Sesuatu yang Agung dari syurga...
nafas masin-masing Ruh, bekal terbesar AL Insan, 

supaya akrab dengan bumi...
derita yang membetahkan.

Cinta adalah Ruh,
ruh adalah cinta...keindahan yang gaib..

kenikmatan yang menyimpan misteri...
kesunyian yang menyimpan gemuruh...

Ruh, Duta Cinta-NyA...

tubuh, perwakilan bumi...
masing-masing terpisah, namun saling memberi...
beda jagat tapi saling menatap...

Manakala tubuh dibawa ibadah, 

cinta yang menikmati,saat cinta dipersembahkan kepada kekasih, 
yang menikmati,syaraf berbirahi bening.

Walau ruh diri belum dikenal, tetapi ruh dengan setia menjaga gudang cinta...
seiring zikir dengan rajin menebar sinyal cinta ke seluruh "rasa"

Cinta, bersimpuh sujud di "Benua hati"...
menyempurnakan keabadiannya...
takkan terbelah...
takkan terkoyak....
karena bagian Ke Abadian-NYA.

Kalaupun ada luka cinta, yang memar bukan cintanya, 

tapi tubuh dan perasaan yang sedang bercinta.....

Pengenalan dan mencari Ruh diri, adalah penjelajahan mencari Benua Cinta....
jika ketemu, cinta bisa menaklukan dunia......


No comments:

Post a Comment