Tuesday, January 7, 2014

BUKU PUISI: GITA CINTA DARI SURGA





















MENGINTIP WAJAH CINTA SEJATI


".......Aku lebih mencintaimu daripada cinta kepada diri sendiri......"

Andai ada Jenis Cinta seperti ini ,
Alam tetap selaras,
tak akan menyapa dengan musibah nya .

Tak ada luka cinta dalam sejarah hidup manusia.

Tak ada jeda nafas cinta yang menggoreskan perih .

Garis Cinta tak terpenggal
Nyambung hingga akhirat memenuhi Indahnya getar Keabadian “.

"...... Aku sangat mencintaimu hingga lupa mencintai diriku sendiri....."

“ Kekasih ….    
Aku meleburkan diri hingga yang tertinggal hanya ; "Aku masih merasakan ada di kehidupan ini".

“Masuklah wahai Cinta ke diriku yang kosong…”

Dengan sisa sisa yang masih engkau hafal sebagai milikmu ,

Karena dengan kehadiranmu Kekosanganku adalah ruang merdeka untuk menerima Cinta- NYA bagimu

Sisanya untukku........

------------------------------------------------------------------------

PENYEMBUH LUKA CINTA


Kutaklukkan rindu
Dikurung di kandang jeruji tulang rusukku
Semisal burung sementara sayapnya yang lucu ... Kupatahkan oleh ketegasanku
Agar tak selalu mengunjungi kekasihku
Karena masih setia berkubang di air limbah aib masa lalu

Selama sabarku belum menipis
Sungguh berani untuk menyapih
Walau sesungguhnya rapuh hatiku mengiris
Terpaksa harus menyambuk diri sekalipun sangat perih
Karena obat luka cinta apotiknya tersembunyi
didalam nurani yang Resepnya dari GUSTI

Sesesungguhnya aku sangat mencintainya
Kupertaruhkan segalanya hanya untuknya
Sisa bubuk bubuknya untukku yang tetap berakhir dahaga
Karena kesetiaan adalah tanpa mensisakan

Suara berdengung dari balik hati
Katanya:
"......Cinta, tak terhalang kekurangan sang kekasih...."

Kubenarkan........
Namun Cintapun harus saling menyelamatkan

------------------------------------------------------------------------

MENGUNCI PINTU CINTA


Ia menguburkan Cinta di bumi hatinya
Dipusarakan diantara taman indah yang tetap dirawat

Biasanya kuntum bunga terindah dipetik untuk kekasihnya
... Kini kembang kembang itu dibiarkan berguguran
Yang wanginya menjadi doa bisu menemani Cinta yang tetap dibiarkan luka

Di pusara Cinta tertulis beberapa nama
Menghias muramnya batu nisan
Nama nama yang telah membunuh dirinya dengan penghianatan cinta

Ia membiarkan tubuhnya tak berjiwa
Agar sang cinta tak berasa
Walau dalam nostalgia


Namun ….
Ia masih mempunyai sisa Iman di ubun ubun hidup
Yang senantiasa bersujud tanpa keluh
Jika dirinya tetap bagian Cinta NYA yang tetap UTUH
 
------------------------------------------------------------------------

MENGUSIK CINTA


Cukup kita jadi sahabat saja sayang
Asmaraku telah kukuburkan
di bumi jiwaku yang selalu  dibelai Zikir Rasa

Biarkan jenazah Cintaku berbaring tenang …
Dikeheningan NYA    
dengan nafas nafas Cinta NYA

Siapapun dirimu aku tak peduli
Engkaulah benua sejati tempat aku melabuhkan hati

Katamu yakin sambil mengemis
Mari ikut ziarah ke pusara Cintaku di taman bunga bunga sunyi

Biar engkau memahami
jika cinta tak bisa dimiliki

Kita baca Surat Yasin yang
setiap Aksaranya menyimpan persaksian sepi
Tentang hidup dalam kematian cinta
yang tak disinggahi Kasih ILLAHI

------------------------------------------------------------------------

TATO CINTA


Jika ia Rindu Kepada NYA

Kehidupan dirasakan
seperti telor yang hilang kuningnya

Apapun telah ditinggalkan keindahan

Namun iapun tak mampu membaca aksara Ayat-ayat NYA
guna mengungkapkan Kepada Tuhan akan penyerahan total

Maka di permukaan hatinya dibuatlah tato gambar dan tulisan
akan Persaksian Kesejatian Cinta NYA
Jika Bayang Pesona NYA terlukis di diri seseorang

Ia dengan lugu menyatakan cinta
dan siap berkorban
Maka setiap denyut rindu ditatokan di tubuhnya
Dengan gambar hati dan tulisan abstrak tentang cinta
Hingga tiada tempat lagi untuk menggambar
Yang tersisa hanya di permukaan mata

Saat cintanya dikhianati
Berupaya menghapus tato di permukaan raga
Dan iapun mulai mengerti
Air Wudhu takkan menyinggahkan kesucian
Terhalang tinta tinta yang terlanjur menjadi daging

Seperti asmara kepada kekasihnya
Yang terlanjur jadi darah dan daging
Yang menghalangi dialog mesra Dengan NYA

 ------------------------------------------------------------------------

TAK SELARAS


Diukurnya antara
Berpijak di bumi tanah
Dan berpijak di bumi hati

Jika seimbang,
telah melangkah di jalan kepastian

Segeraknya dijemput amal
Nafasnya di Atmosfir ibadah
Merasa tak memiliki diri
Maka mudah memberi tanpa merasa memberi
Menatap segala yang ada dengan baik sangka

Karena:
Sedang ikut bersama Keselarasan Langkah NYA

Jika tak seimbang,
banyak tikungan yang tak memberi tanda

Selangkahnya berpijak di bumi kegelisahan
Bergelayut ragu di bumi hati nan galau
Amalnya banyak pinta
Ibadahnya dihitung keuntungan
Karena:
Diinjak Langkah NYA

------------------------------------------------------------------------
MEMBEKALI KEKUATAN


Buah hati
Biarlah perih jadi milikku dalam melawan letih
Daripada Sayangku merintih

Ketulusan Cinta ayahmu ini adalah milkmu
Walau engkau tak boleh kumiliki
Karena seluruh dirimu Milik ILLAHI

Anakku permata hati
Jangan menangisi kekasihmu
Tangisilah Tuhanmu yang Menitipkan Cinta Agung ke hatimu

Seperti engkau yang Dititipkan NYA kepada aku sebagai Ibumu

Jika engkau perih oleh cinta yang
diiris oleh kekasihmu

Saat melahirkanmu akupun dijemput perih
Namun Ibumu bahagia

------------------------------------------------------------------------

BELUM SAATNYA MENYENTUH


Kekasih.....
Anugerah kecantikan wajahku
Kusyukuri walau belum dimengerti secara utuh
Adakah maksud tersembunyi dari Maha Pencipta Agung

Maka sering kutatap wajah jiwaku melalui cermin hatiku
Wajah inipun cantik namun tertutup kabut dengan mimik sendu
Dan tersembunyi bercak yang mengurangi keindahan senyum kalbuku

Kekasih......
Beribu lelaki minta singgah di tubuhku
Kutolak dengan halus karena aku tahu takkan mampu menyentuh hatiku
Cermin dihatiku selalu memberi tanda jika ada yang akan berkunjung
Yang hanya membawa badai birahi meminjam bahasa cinta nan santun

Kekasih.....
hanya engkau yang sepi dari kata kata cinta
Namun hatiku dengan lembut engkau culik
Oleh Pesona NYA yang diam-diam bersemayam bersama cahaya hatimu
Dan engkau sendiri tidak tahu

Kekasih....
Sekalipun kita sudah Tunggal dalam CINTA
Mohon jangan dahulu menyentuh ragaku
Sebelum hatiku cantik Sejelita Harapan NYA
Hingga engkau jelajahi seluruh pori tubuh dan sukmaku......

 ------------------------------------------------------------------------

RINDU SAAT ANAK-ANAK


Hukum alam telah membuktikan kekuatannya
Segala nafas rebah di dadanya
Bersekutu dengan nafas tanah menyapa akar akar pepohonan

Disini di pusara ini nafas akhir dititipkan di sebuah tanda
Rahim alam meminjamkan selimut bungkam untuk sementara
Yang dibaliknya pernah ada penjelajahan dalam menjawab tanya
Untuk mengakhiri memori yang kenangannya tetap bernafas

Disini pembaringan bisu Ayah Bunda dalam tidur panjang
Aku kesini karena aku lahir dari kenangan kalian
Tetes airmata ini luka mengapa aku menyianyiakan 

Rindu ....................................... 

------------------------------------------------------------------------
PENJELAJAHAN HIDUP


Perjalanan yang panjang
Ceritera gemerincing belati tusuk menusuk ke jatung cinta
Darahnya nikmat dan nanahnya perih yang dibalut tabah

Hidup memang sensasi walau ujungnya kekalahan yang harus diterima ikhlas
Sesekali membuang asmara agar tak dikunjungi luka cinta
Namun cinta datang lagi tanpa salam
Seperti air mengalir yang sumbernya disembunyikan

Aneka pedangpun dipersiapkan dengan lebih runcing tapi lebih sopan
Supaya tusukan ke jantung cinta terasa bius indah yang mengurangi darah

Anak-anak lahir dari ujung belati
Saat dewasa baktinya menusuk hati
Namun cinta tetap cinta yang menjelmakan sang buah hati

Kasih Ibu sepanjang masa
walau harus mengampuni sepenuh hati

Penjelajahan memberi tanda tanda menjelang usai
Membiarkan cinta di alam misterinya
yang tak lagi ditafsirkan
Persinggahan terakhir sudah ditemukan
Menatap NYA dengan penyerahan total
tak mensisakan
Lembar Kitab Indah yang mulai dihafalkan
Yang Ayat-ayat NYA menjadi jiwa yang mulai TENANG

------------------------------------------------------------------------

BIAS CINTA


“ Mungkin dalam kematian , cinta kita selaras ”
Ujarnya kepada kekasih pujaannya

“ Memang, masing-masing cinta kita dipenjara
oleh perbedaan karakter …. ,
hobi  …. ,
obsesi …. ,
dan imagi liar …. “
Jawab kekasih.....

“ Bagaimana kalau kita bunuh diri bersama ,
Cinta kita terbebas dari penjara pertentangan ,
Cinta dengan syahdunya akan saling dekap pasti ada keindahan ,
Dan rayumu bukan lagi bisik ragamu “
kata sang wanita

“ Tapi kita belum tahu bagaimana misteri kematian “
“ Lagian belum ada bekal untuk perjalanan ke alam sana “

“ Tak masalah, kita punya ketulusan cinta melebihi kehidupan ,
Tentu Ada Pertimbangan NYA....??”

“Sayang ..... mari saling pelukan”
“Kita jelang alam sana......”
“Kita nikah ….”
“Tamunya para gaib…”
……………..
 Disekitarnya berceceran tumpukan surat undangan yang belum sempat disebar ......

------------------------------------------------------------------------
LUKISAN WAJAH KEKASIH


Ia menanam bunga di bumi cahaya
Setiap tumbuh kuntum bunga
Diciumnya oleh Nafas Cintanya

Jika sang bunga mekar
Disetiap kelopaknya tertera lukisan wajah sendu para kekasih
Sang Takdir mendahului melukiskan
Yang Tintanya ditimba dari Samudra Rindu NYA

Jika ada beberapa lukisan yang memudar
Berarti sang kekasih sedang ditinggalkan jatidiri
Diculik oleh binalnya syahwat yang mengaku cinta

Jika di lukisan ada tetes darah
Isyarat jika sang kekasih sedang digigit
Oleh taring khayal yang dikira kehidupan nyata


------------------------------------------------------------------------ 
PENJELAJAHAN BATIN


Bolehkah aku singgah ke hatimu ….
Membawa isak bersama tangismu
Dalam menatap puing rumah cintamu
Yang hancur luluh diterjang badai khianat kekasihmu
Yang anginnya meminjam kepercayaanmu

Bolehkah aku membisikkan Satu kalimat ke telinga Nuranimu ….
Sebuah kalimat yang sudah tertera sebelum alam Dicipta oleh Maha Agung
Yang di bumi tertulis di Kitab Kehidupan dengan huruf huruf rasa tersyahdu

Lembarannya selalu terbaca oleh nafas kalbu
Yang ditafsirkan oleh Ruh-mu Sebagai wakil Tuhanmu
Agar Anugarah Cinta NYA yang dititipkan kepadamu
Tak tertukar dengan bayang yang seolah cinta

Wahai Sahabat Sejatiku …
Sebenarnya Titipan Cinta NYA tak tersentuh khianat
Yang dilukai adalah hatimu karena engkau belum lengkap Mensyukuri Cinta NYA
Mari kita nangis bersama
ikut mengangkasa dengan Doa Mohon Ampunan
Dan segera pulang kembali
ke jagat batin pasrahmu

Tentu engkau akan tersenyum
Dan akupun ikut tersenyum
Menatap Rumah Cintamu tegak kembali lebih anggun


------------------------------------------------------------------------ 
MENCARI SETETES CINTA


Seorang suami menatap tubuh berpeluh isterinya yang tertidur lelap, garis kecantikannya makin jelas dengan taburan rambut panjang yang acak, tubuh telanjangnya hanya ditutupi sejuntai kain tipis diatas daerah terlarangnya, mereka telah bersilaturahmi ke masing-masing taman indahnya dengan syahwat yang menderu .....

Hatinya berkata:
 " Isteriku, engkau bersyukur dalam doamu, mempunyai suami yang setia, penuh tanggung jawab, sangat romantis....padahal aku sering menambatkan hati ke berbagai jenis jiwa perempuan, terbiasa menjelajahi tubuh ranum betina .....hanya mencari "setetes cinta", namun semuanya hampa, maafkan aku.....karena aku kesepian......"






Bersambung......

Tulisan selengkapnya dapat di beli di toko buku GRAMEDIA di kota anda


No comments:

Post a Comment